PERIBAHASA:-
- Ungkapan atau kata yang tersusun yang mengandungi unsur-unsur nilai murni tentang cara anggota masyarakat berfikir dan bertindak.
- Amat popular pada zaman dahulu dan digunakan orang untuk tujuan mendidik dan menyampaikan teladan secara halus dan simbolik.
- Terdapat 4 jenis peribahasa:-
- Simpulan bahasa (terdiri daripada 2 patah perkataan tersusun yang membawa maksud tertentu)
- Perumpamaan (rangkaian kata yang dimulai dengan kata umpama, seperti, bagai, laksana, dan bak)
- Bidalan (susunan kata menarik yang jelas maksudnya dan tidak ada maksud terselindung atau tersirat)
- Pepatah (perkataan yang bersifat ringkas, disusun berangkap dan terdapat pengulangan kata)
SIMPULAN BAHASA:-
- Ambil angin > bersiar-siar.
- Ayam tambatan > orang harapan.
- Batu loncatan > sesuatu yang dijadikan alat untuk mendapatkan yang lain.
- Bergolok bergadai > berhabis-habisan (berbelanja).
- Bunga dedap > perempuan cantik tetapi tidak berbudi bahasa.
- Cagak hidup > wang riba.
- Cepat tangan > suka mencuri.
- Duit teh > wang sogokan (rasuah).
- Kambing hitam > orang yang dipersalahkan.
- Kucing bertanduk > perkara yang tidak akan berlaku
- Tumbuk rusuk > menerima rasuah.
- Patah kandar > hilang tempat bergantung.
- Ringan mulut > peramah.
PERUMPAMAAN:-
- Bagai pucuk dilancarkan > amat cepat.
- Bagai layang-layang putus tali > tiada pedoman / sudah putus harapan.
- Bak birah dengan keladi > hampir serupa sahaja.
- Ibarat dakwat dengan kertas > tidak dapat dipisahkan.
- Ibarat mencangkul angin > angan-angan yang tidak disertai dengan usaha.
- Laksana pohon kayu tidak berbuah > orang yang berilmu tetapi tidak digunakan.
- Laksana ikan dituba > tidak bermaya / hampir mati.
- Laksana taji dibentuk > kening yang amat cantik.
- Macam papan > sangat kurus.
- Macam tunggul pisang > hidup sebatang kara / keseorangan.
- Seperti api dalam sekam > kejahatan yang dilakukan secara senyap atau tanpa disedari.
- Seperti hujan jatuh ke pasir > nasihat yang tidak dihargai / pekerjaan yang sia-sia.
- Seperti gagak pulang ke benua > jauh berjalan tapi ilmu tidak bertambah.
- Umpama air digenggam tak tiris > sangat kedekut.
BIDALAN:-
- Ada gula ada semut > orang akan tertumpu di tempat yang mudah mendapat rezeki.
- Ada sampan hendak berenang > sengaja menyusahkan diri.
- Belum duduk sudah berlunjur > melakukan sesuatu pekerjaan tidak mengikut peraturan, akhirnya diri yang susah.
- Burung terbang dipipiskan lada > sudah bersiap sedia untuk mengecap hasil yang belum lagi diperoleh.
- Darah setampuk pinang > tiada pengalaman.
- Diam penggali berkarat > ilmu yang disimpan saja, lama-lama akan hilang juga.
- Gajah mati kerana gadingnya > mendapat kecelakaan daripada kelebihannya.
- Menarik rambut di dalam tepung > bersikap bijaksana dalam menyelesaikan masalah.
- Patah kemudi perahu hanyut > sesuatu kaum apabila hilang pemimpin akan menjadi kucar-kacir.
PEPATAH:-
- Ada kerak adalah nasi > sesuatu kejadian itu tentulah ada kesannya.
- Ada ubi ada batas, ada masa dapat balas > perbuatan jahat akan pasti mendapat balasan juga.
- Ayam terlepas, tangan bau tahi > mencari keuntungan tapi menanggung kerugian atau malu.
- Ditelan mati emak, diluahkan mati bapa > serba salah hendak membuat keputusan.
- Enggan seribu kata, mau sepatah kata > jika tidak bersetuju banyaklah alasannya.
- Jauh bau bunga, dekat bau tahi > apabila jauh selalu terkenang tapi apabila dekat selalu bertengkar.
- Rosak bawang ditimpa jambak > malang kerana perbuatan sendiri.
- Ujung lurus, pangkal berkait > nampak baik tetapi sebenarnya jahat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan